Jumat, 17 Juni 2011

Sistem Pengereman Matic, Seharusnya Lebih Pakem...!!!!!



Ini kebalikan dengan kenyataan dilapangan (sehari-hari). Karena kalo dilihat motor matik lokal terutama skutik memiliki rem yang spesifikasinya dibawah motor bebek (dengan cc yang sama). Lihat saja…mentang-mentang motornya imut, pabrikan pasang cakram yang kecil pula dan malahan ada pabrikan yang percaya diri pasang kaliper 1 piston. Memang sih kaliper 1 piston tidak lebih jelek dibanding dengan yang 2 piston, tapi dengan penampang yang lebih kecil, kaliper 1 piston ini akan lebih lama melepas panas.

Rem pada motor matik sangat fital peranannya, karena semua sudah tahu bahwa matik itu tidak memiliki engine brake. Sebenarnya ada, tetapi tidak sebesar engine-brakenya motor bebek dan makin berkurang seiring bertambahnya kecepatan. Ini saya alami sendiri, saat menempuh perjalanan luar kota berboncengan dengan teman. Pada kecepatan cukup tinggi sekitar 100 km/jam motor terasa seperti ga mau berhenti-berhenti (ngeloyor). Padahal saat itu saya pakai Nouvo Z yang diameter cakram dan kalipernya sama dengan motor bebek. Oleh karena itu harus merubah feeling saya dalam ngerem, alias jaga jarak dengan kendaraan didepan saya.

Seharusnya pabrikan motor memperhatikan hal ini. Karena ini berkaitan dengan safety, bahkan nyawa. Untuk sekubek Nouvo Z dan Skywave sudah memakai rem yang sama dengan bebek. Tetapi untuk skutik masih belum. Langkal cerdas ditempuh oleh Honda, yaitu menerapkan combi-brake pada motor bertransmisi CVTnya. Tetapi langkah ini tidak diikuti oleh AHM, mungkin karena alasan memangkas biaya produksi. Tapi saya rasa itu tidak sebanding dengan resiko yang harus ditanggung.



Sebenarnya untuk mendapatkan pengereman yang maksimal, kita harus mengerem depan dan balakang secara bersamaan dengan presentse 60% rem depan dan 40% belakang. Jadi sering-seringlah pakai rem depan dan belakang secara besamaan, maka akan jadi kombi-brake alami he…he…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar